Translate

Selasa, 20 Januari 2015

Materi PKN semester 2 smpn 29 bandar lampung 2014/2015



A. PENGERTIAN DAN TUJUAN DARI POLITIK LUAR NEGRI INDONESIA(POLITIK BEBAS AKTIF)
31 Des
-PENGERTIAN
Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian dari  POLITIK BEBAS AKTIF REPUBLIK INDONESIA
1.A.W WIJAYA merumuskan
Bebas berarti tdk terikat oleh suatu ideology/ oleh siapapun/ apapun. Aktif artinya dg sumbangan realistis giat mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama Internasional dg menghormati kedaulatan Negara lain.
2.Mochtar Kusumaatja merumuskan bebas aktif sbg berikut:
Bebas: Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dg kepribadian bangsa sebagaimana dicerminkan dalam Pancasila.
Aktif: Di dalam menjalankan kebijaksanaan luar negrinya  Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas kejadian-kejadian Internasionalnya melainkan bersifat aktif.
3.B.A. Urbani menguraikan pengertian bebas aktif sbg berikut:
Berkebebasan  politik untuk menentukan dan menyatakan pendapat sendiri, terhadap tiap-tiap persoalan Internasional sesuai dengan nilainya masing-masing tanpa apriori memihak kepada suatu blok.
-TUJUAN
Di dalam dokumen yg berhasil disusun oleh pemerintah yang di dalam rencana strategi politik luar negri Indonesia(1984-1989) antara lain dinyatakan bahwa politik luar negri suatu Negara hakekatnya merupakan salah 1 sarana untuk mencapai kepentingan nasional. Sedangkan di Indonesia, jika dicermati, rumus pokok kepentingan nasional itu dapat dicari dalam Alenia IV PEMBUKAAN UUD 1945, yaitu bahwa bangsa Indonesia diamanatkan untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang menyenggelarakan 4 fungsi sbg berikut:
1.Fungsi HANKAM
2.FUNGSI EKONOMI
3.FUNGSI SOSIAL
4. FUNGSI POLITIK

Landasan Hukum Politik Luar Negeri Indonesia

Politik luar negeri Indonesia memiliki tiga landasan hukum, yakni landasaan idiil, landasan konstitusional, dan landasan operasional. Berikut selengkapnya:

Landasan Idiil

garuda indonesiaLandasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila, terutama sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”  karena pandangan Indonesia yang menolak adanya penindasan manusia atas manusia atau pengisapan oleh negara lain.

Landasan Konstitusional

1. Pembukaan UUD 1945
  • Alinea I, "bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan"
  • Alinea IV, "...Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial..."
2. UUD 1945 pasal 11 ayat 1, "Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perjanjian, dan perdamaian dengan negara lain".
3. UUD 1945 pasal 13 ayat:
  • ayat (1): Presiden mengangkat duta dan konsul
  • ayat (2) Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan DPR
  • ayat (3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR

Landasan Operasional

  1. Undang-undang nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
  2. Undang-undang nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional
  3. Undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional
  4. Undang-undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
  5. PP nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
  6. Perpres nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
  7. Keputusan Presiden nomor 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan RI di luar negeri
  8. Keputusan Menteri Luar Negeri nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Tata Kerja Perwakilan RI di Luar Negeri

Sifat-Sifat Politik Luar Negeri Indonesia

1.       Bebas Aktif
2. Demokratis
3. Anti kolonialisme
4. Mengabdi pada kepentingan nasionalisme

Prinsip-Prinsip Politik Luar Negeri Indonesia

1. Berorientasi pada kepentingan nasional
2. Indonesia menjalankan politik damai
3. Menolak penjajahan dalam bentuk apapun
4. Meningkatkan kemandirian bangsa
5. Memperkuat hukum internasional dan organisasi internasional
.
Arti Politik Luar Negeri Politik luar negeri merupakan perpaduan dari tujuan atau kepentingan nasional dengan power dan kapabilitas (kemampuan). Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang di gunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Dalam arti luas, politik luar negeri adalah pola perilaku yang digunakan oleh negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Politik luar negeri berhubungan dengan proses pembuatan keputusan untukmengikuti pilihan jalan tertentu. Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1988), politik luar negeri diartikan sebagai “suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai tujuan nasional”. Melalui politik luar negeri, pemerintah memproyeksikan kepentingan nasionalnya ke dalam masyarakat antar bangsa”. Tujuan politik luar negeri adalah untuk mewujudkan kepentingan nasional. Pelaksanaan politik luar negeri diawali oleh penetapan kebijaksanaan dan keputusan dengan mempertimbangkan hal-hal yang didasarkan pada faktor-faktor nasional sebagai faktor internal serta faktor-faktor internasional sebagai faktor eksternal. Demokrasi yang mati di dalam negeri kemudian mendorong kekuatan rakyat untuk akhirnya berontak terhadap rezim Soeharto. Pada tahun 1998, Soeharto kemudian mengundurkan diri dari jabatan Presiden Republik Indonesia

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Terhadap Bangsa Indonesia

Bagaikan dua sisi mata uang koin, globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia tetapi bisa juga memberikan dampak yang negatif. Untuk itu, sebagai bagian dari bangsa yang besar ini kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya seoptimal mungkin dan meminimalisir atau buanglah jauh-jauh dampak negatifnya. Hal tersebut semata-mata demi kepentingan bangsa ini agar semakin baik kedepannya. Dan inilah dampak positif dan negatif globalisasi kepada bangsa Indonesia.
GlobalisasiSource : http://www.flickr.com/photos/ekohardiansyah/8302031265/
Dampak Positif Globalisasi
- Keterbukaan Informasi
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.
- Komunikasi Semakin Mudah dan Cepat
Dulu mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama (berhari-hari) untuk berkomunikasi dengan temannya yang berada dinegara lain melalui media komunikasi konvensional surat menyurat. Tetapi saat ini era tersebut sudah usang, masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat yaitu dengan telepon, internet dan sosial media
- Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dampak positif dari globalisasi lainnya adalah semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar Indonesia menuntut ilmu diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai diharapkan mereka-mereka itu bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
- Perekonomian Indonesia Semakin Menggeliat
Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat. Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industri tekstil.
- Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan manusia yang berpendidikan dan berkarakter.
Dampak Negatif Globalisasi
- Informasi Tak Terkendali
Globalisasi tidak hanya memberikan berjuta manfaat untuk kita semua, melainkan juga terdapat dampak negatifnya, salah satunya adalah arus informasi yang tak terkendali. Tidak semua informasi itu baik untuk kita, ada juga informasi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadiaan kita. Oleh karena itu, era globalisasi ini harus diimbangi dengan Spiritual Quotient.
- Westernisasi (kebarat-baratan)
Dampak negatif globalisasi yang juga dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah menjamurnya budaya barat. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika sebaliknya maka buanglah jauh-jauh. Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang hype di Indonesia tetapi sebaliknya jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan budaya asli Indonesia itu sendiri.
- Sikap Individualiasme
Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.
- Kesenjangan sosial semakin besar
Sudah menjadi rahasia bersama jika gap antara orang miskin dan orang kaya dinegeri ini sangat besar sekali. Satu sisi globalisasi membuka peluang untuk orang-orang yang berpendidikan, sedangkan disatu sisi lagi globalisasi membuat orang-orang kecil semakin sulit bertahan hidup. Ini yang menyebabkan kesenjangan sosial di Indonesia semakin lebar setiap tahunnya.
- Pola Hidup Konsumtif
Dampak negatif dari globalisasi lainnya adalah meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk branded menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.


1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus